Teruntuk kamu yang sedang membaca tulisan ini. Malam hampir larut, dan resahku belum juga surut.
Istirahatlah,
Aku terlalu memaksakan diriku sendiri, segala kekacauan yang sedang terjadi di kepalamu itu butuh ketenangan yang panjang.
Istirahatlah,
hati yang karam, suatu saat nanti akan sembuh dan kembali utuh. percayalah, ini hanya perihal waktu. Aku sering menyalahkan diriku sendiri, itu bukan salahmu.
manusia memang saling datang dan pergi di kehidupan manusia lain. Aku ingin kamu berdamai dengan diri sendiri, mungkin saat ini ada hati yang masih dipenuhi luka yang menganga. Tapi seiring waktu dan datangnya nuansa baru, kamu akan baik-baik saja.
Istirahatlah,
malam ini aku ingin kamu segera tidur, tubuhmu butuh jeda. Tapi jika kantuk tak kunjung datang, dan bebanmu tak jua hilang, datanglah kepadaku, karena perasaan ini tak akan pernah berubah jika di hadapkan dengan hatimu, berceritalah semaumu.
malam ini aku ingin kamu segera tidur, tubuhmu butuh jeda. Tapi jika kantuk tak kunjung datang, dan bebanmu tak jua hilang, datanglah kepadaku, karena perasaan ini tak akan pernah berubah jika di hadapkan dengan hatimu, berceritalah semaumu.
Istirahatlah,
sudahlah, yang berlalu biarkan berlalu, yang pergi suatu saat masih bisa kembali, yang patah akan sembuh dan utuh kembali.
Untukmu; akan selalu ada hati yang tak ingin kamu menghilang. tenanglah kamu tak akan kubiarkan kesepian, karena kamu layak untuk bahagia. Karena dari segala yang patut kamu bahagiakan, yang utama adalah dirimu sendiri.
Tetap bertahan,
dan teruslah hidup.
Kamu tak akan kubiarkan redup.
Percayalah!
Banda Aceh, 18 Oktober 2018
dan teruslah hidup.
Kamu tak akan kubiarkan redup.
Percayalah!
Banda Aceh, 18 Oktober 2018
Post a Comment