Nada Kalbu
Tetes demi tetes telah kuratapi
hembusan demi hembusan telah dirasakan sang bathin
mengalabui peristiwa bermakna
yang pernah menghapiri raga beberapa waktu lalu
rindu akan dekapan hangat untuk melawan kerasnya tiupan angin
namun, apa daya tubuh terpaku
menindak lanjuti bahasa kalbu
yang terus menangis mengingat sosok masa lalu
Nada hangat yang terlintas ditelinga
mampu mencairkan suasana walaupun sesaat
dikuti ratapan ridu buat sosok yang dulu
Post a Comment